AKSI NASIONAL FISOTERAPIS PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DIGELAR DI KAMPUS STIKES SUAKA INSAN

Penulis : Ahmad Surya Panarang & Alfiah Khairunnisa

Pada hari Minggu, 15 Oktober 2023 telah diselenggarakan Aksi Nasional Fisoterapis serentak di 34 Provinsi di Indonesia dalam rangka menyongsong Hari Kesehatan Nasional. Khusus di Provinsi Kalimantan Selatan, kegiatan ini dilaksanakan di Kampus STIKes Suaka Insan. Acara ini melibatkan Mahasiswa/i Progam Ilmu Fisioterapi STIKes Suaka Insan dan Politeknik Unggulan Kalimantan di bawah naungan IFI (Ikatan Fisioterapi Indonesia) sebagai panitia selama kegiatan berlangsung. Ada sekitar 40-an Mahasiswa/i yang ikut bergabung dalam menunjang kelancaran kegiatan ini. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu skrining kesehatan gerak dan fungsi, yang mencakup skrining lansia, skrining anak dan stunting, skrining stroke, skrining sedentary life, skrining sendi, dan skrining posture.

Bapak Bernadus Sadu, S.Tr,Ftr.,M.Fis.,AIFO, selaku ketua panitia bangga atas kegiatan yang telah berlangsung, yang mana kegiatan ini menjadi salah satu ajang untuk mengenalkan masyarakat akan peran fisioterapi.

“Memang selama ini, masyarakat belum terlalu banyak mengenal fisioterapi sebenarnya ya, jadi memang salah satu kegiatannya untuk menunjukkan ke masyarakat. Mungkin selama ini lebih banyak mereka melihat secara kuratif atau rehabilitatif, jadi seperti pasien habis cedera atau mungkin pasien lansia seperti stroke baru bisa ke fisioterapi. Nah, di sini kita menunjukkan bahwa fisioterapi ini berperan dari awal, seperti preventif atau promotif. Kegiatan ini adalah preventifnya skriningya. Jadi kita melihat contoh di sini ya, kita mengambil atlet dan lansia. Mungkin mereka punya risiko cidera dan lain sebagainya, nah itu bisa kita lakukan skrining pencegahan, begitu juga dengan lansia. Contohnya mereka ada risiko jatuh atau masalah dengan kemampuan aktivitas sehari-harinya, nah risiko-risiko stroke dan sebagainya kita skrining awal dan kita mendapati itu supaya kita memberikan rekomendasi atau edukasi ke masyarakat untuk bisa mendapatkan pelayanan lebih lanjut,“ ungkap beliau dalam wawancara.

Aksi skrining ini berlangsung kurang lebih 2 jam dari pukul 08.00-10.00 WITA dengan target peserta lansia 50 orang dan atlet 30 orang.

“Maksimal sekitar 50-an lah untuk si lansianya, atletnya mungkin maksimal sekitar 30-an lah karna keterbatasan waktu juga,“ tambah Pak Bernad.

Ketua IFI Daerah Kalimantan Selatan, Bapak Muhammad Yusrin Al Gifari, M.Biomed.,AIFO, juga turut hadir berkontribusi dalam keberlangsungan acara. Beliau mengatakan bahwa melalui kegiatan ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan kepada masyarakat bahwa fisioterapi tidak hanya melakukan intervensi, tetapi juga edukasi.

“Fisioterapi bisa memberikan manfaat dan pengetahuan kepada masyarakat bahwa fisioterapi tidak hanya sekedar melakukan intervensi, tetapi juga memberikan edukasi terkait preventif injuri seperti apa dan bagaimana mereka mencegah terjadinya cidera, serta bagaimana mencegah atau mengupayakan supaya masyarakat yang sehat itu tidak menjadi sakit,“ ucap Pak Yusrin.

Ketua Komunitas South Borneo Runners, Adit, ikut memberikan komentar tentang dilaksanakannya aksi skrining ini, “perasaan saya atau khususnya anggota SB Runners sangat senang karena ada pemeriksaan seperti ini dan jarang-jarang kami ada pemeriksaan seperti ini, jadi sangat senang lah ada fisioterapi yang mengadakan acara seperti ini. Soalnya kita bisa disebutlah olahragawan, sering olahraga, jadi dari acara ini kita tahu apa aja yang mungkin mendukung tingkat performa kita saat berolahraga dan kita juga mengetahui menghindari cidera-cidera yang mungkin terjadi.”

Momen ini juga menjadi kesempatan baik bagi Yayasan Uma Kandung yang telah memliki MoU dengan STIKes Suaka Insan, untuk membawa para lansia yang mereka asuh.

Sekretaris Yayasan Uma Kandung, Ibu Endang Sutiawati, merasa sangat senang sekali dengan adanya kegiatan skrining fisioterapi terlebih untuk lansia. Beliau berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan satu atau dua bulan sekali sehingga para lansia bisa rutin mengikuti.

“Terus terang, kami pihak yayasan merasa senang sekali, jadi lansia kita diberi kesempatan mengikuti fisioterapi dan cek kesehatan yang mana kadang mereka gak sempat untuk melakukan itu untuk pergi ke puskesmas sendiri. Jadi, dengan kegiatan ini kami sangat berterima kasih dan lansianya juga senang sekali. Saya berharap kedepannya bisa dilanjutkan itu sebulan sekali atau dua bulan sekali, jadi lansia kami bisa mengikuti rutin kontrol untuk kesehatannya,” ujar Ibu Endang.

“Kami mendatangkan 30 lansia, itu termasuk pengurus juga dan keluarga kita ada juga, mungkin ada dua atau tiga orang yang gak hadir,” tambahnya.

Bapak Zailani, salah satu peserta lansia juga memberikan komentar, “saya ikut di Yayasan Uma kandung untuk ke sini. Pelayanannya sangat baik, dan manfaatnya dapat. Alhamdulilah, diperiksa normal saja, hanya tadi diberi latihan kalau ada asam urat.”

Selain dirasakan oleh penerima pelayanan, kegiatan ini juga memberikan keuntungan bagi mahasiswa/i fisioterapi. Salah satunya mereka mendapatkan pengalaman untuk praktik skrining secara nyata untuk masyarakat.

Salah satu mahasiswi fisioterapi STIKes Suaka Insan, Elizabeth mengatakan, “untuk keuntungan fisioterapinya pasti ada, terutama bagi mahasiswa, yaitu untuk mengimplementasikan praktik yang sudah dipelajari. Misalnya ada pengukuran keseimbangan, pengukuran lingkar tubuh, pengukuran misalnya dia ada gangguan postur atau misalnya terlalu condong ke depan, seperti itu. Jadi di sini mahasiswa sambil belajar juga untuk kedepannya.”. UKM Jurnalistik-2023.

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *